Sabtu, 05 Maret 2011

HIDUP DALAM PENGHARAPAN

HIDUP
DALAM
PENGHARAPAN


Saat berkecamuk perang Vietnam, banyak sekali tentara yang keguguran dari pihak Amerika. Mereka relatif berusia muda, dan kebanyakan dari mereka adalah para wajib militer yang diterjunkan ke medan pertempuran yang semestinya masih dalam taraf latihan. Namun karena tuas yang mendesak dan begitu darurat, mau tidak mau mereka haru bertempur secara sungguhan di medan pertempuran yang mematikan.

Ketika berangkat, mereka saling bertangisan dengan keluarganya masing-masing, karena seakan perpisahan dengan mereka yang berangkat merupakan pertemuan yang terakhir dan tidak akan kembali berjumpa lagi. Hal ini karena pengalaman yang telah berulang kali terjadi, bahwa mereka yang bertempur di Vietnam tinggal kembali nama saja. Kebanyakan dari mereka tewas mengenaskan di medan tempur. Keberangkatan para prajurit itu juga menyisakan kenangan pembicaraan diantara mereka. Ada yang sudah putus asa dan menyerahkan hidupnya begitu saja kepada nasib, namun ada juga yang tetap mantab dengan keyakinan yang teguh bahwa mereka akan kembali lagi ke Amerika dan membuka usaha di Amerika dengan sukses. Ternyata setelah dilakukan survei, kebanyakan dari mereka yang selamat, adalah mereka yang telah begitu mantap mengatakan bahwa mereka akan memulai bisnisnya sekembali dari Vietnam. Lalu pelajaran apa yang bisa kita petik dari sini?

Sobat, masa depan memang penuh dengan misteri bagi siapapun juga. Tak ada satu orangpun yang bisa memperkirakan dengan pasti langkah didepannya. Seperti layaknya tentera Amerika yang bertempur dimedan perang yang bisa mematikan secara fisik, demikian juga kita senantiasa bertempur pula di medan kehidupan kita untuk menyongsong masa depan. Dan taruhannya disini sebagai tentera Tuhan bukan sekedar Fisik, namun kerohanian kita menjadi terancam juga. Oleh sebab itu, maka diperlukan pengharapan yng begitu serius tatkala menapaki lngkah-langkah kehidupan ini. Sedikit saja hilang kuasa pengharapan di dalam Kristus, dapat diperkirakan akan terguncang kehidupannya. Tak ayal lagi, tentu ini menyebabkan hilangnya pengharapan dan ujung-ujungnya bisa melakukan bunuh diri, baik disengaja maupun tidak disengaja yaitu melalui penyiksaan diri sendiri. Jangan sampai bukan?

Amsal 23:18,"Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang."
Jikalau saat ini hati kita gundah, atau masalah sedang melilit kehidupan kita. Milikilah pengharapan dalam Dia, karena rancangannya indah dalam kehidupan anda dan saya.
Amien....

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberikan janji masa depan yang sungguh ada bagiku. Aku menaruh pengharapan kepada-Mu karena aku percaya rancanganMu indah bagiku. Amin
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar